Inner child wound adalah sebuah metafora dimana ada sosok anak kecil dalam diri orang dewasa yang masih terluka akibat pola pengasuhan yang tidak tepat saat masih kecil. Pola pengasuhan yang tidak tepat seperti penelantaran, ketidakadilan, penghinaan. Kejadiannya juga tidak hanya sekali tapi berulang-kali. Saat itu anak hanya bisa diam, ketakutan, sedih, marah tapi tidak bisa melakukan apa-apa karena jika dia menunjukkan emosinya maka akan semakin disalahkan. Anak hanya bisa menyimpan emosinya didalam dirinya. Sedangkan emosi itu harus dialirkan dengan cari yang baik. Sehingga emosi ini terbawa hingga dewasa. Mempengaruhi kehidupannya dalam berinteraksi dengan suami, istri, anak, masyarakat, teman, dan koleganya. Tentang Inner Child bisa dibaca disini.
Bagaimana mengenali adanya sosok anak kecil yang terluka yang butuh perhatian dan cinta dalam diri kita. Hal ini pastinya berhubungan langsung dengan diri kita sendiri. kesadaran adalah kuncinya. Berikut beberap hal mudah untuk mendeteksi adanya luka pengasuhan di masa lalu pada diri kita yaitu dengan menyadari kondisi emosi yang sering muncul dalam keseharian hidup kita :
1. Mudah marah atau tersinggung bahkan karena hal kecil.
2. Menangis atau sedih secara tiba-tiba.
3. Merasa tidak bersemangat melakukan apa pun.
4. Terlalu ambisius dalam mencapai keberhasilan.
5. Menarik diri dari lingkungan dan orang-orang.
6. Merasa insecure (tidak aman) dan cemas berlebihan.
7. Tidak percaya diri.
8. Tidak menyukai kejutan.
9. Kurang fokus.
10. Tidak perduli (cuek)
11. Pelarian ke hal-hal negatif.
12. Sering merasa tidak diterima oleh orang lain.
13. Takut akan penolakan, kritikan, dan penilian buruk orang lain terhadap dirinya.
14. Merasa tidak punya tujuan hidup.
15. Merasa sulit tidur, sering bermimpi tentang masa lalu yang menyebabkan kita merasa lelah dan letih di pagi hari.
16. Merasa lelah padahal tidak melakukan pekerjaan yang berat.
17. kita merasa posesif atau protektif terhadap orang yang kita cintai.
18. Terlalu bergantung pada seseorang atau terlalu mandiri hingga merasa tidak membutuhkan orang lain.
19. Sering mengalami sakit kepala seperti migraine, sakit mag, sesak napas dan penyakit psikosomatis lainnya.
20. Yang paling parah adalah merasas stress, depresi atau ingin menyakiti diri sendiri dan orang lain.
Daftar ini mungkin bisa lebih banyak. Tanyakan ke diri sendiri dari sekian daftar ini mana yang kamu rasakan. Jangan dipungkiri jika memang kamu rasakan. Penolakan akan semakin mempersulit proses penyembuhan. Pada satu titik tertenu, rasa itu semakin intens dan bisa keluar dengan cara negatif.
Bagaiman kita menyadarinya. Dalam keadaan hening, sepi, pejamkan mata. rasakan apa yang sedang kamu rasakan. Apakah ada sisi di dalam dirimu yang sedang tidak baik-baik saja. apakah ada emosi-emosi yang kamu rasakan sedih, marah, kesal, takut. Apakah kamu teringat suatu peristiwa yang membuatmu merasakan emosi itu. Jika peristiwa buruk itu muncul, berusahalah untuk tidak menghindar, betapa pun menyakitkan peristiwa itu. Apakah ada seseorang yang muncul yang pernah menyakitimu. Lihatlah. Rasakan. Jika ingin menangis, menangislah. Sampai di titik kamu tidak ingin menangis lagi. Pelan-pelan buka mata.
Terkadang, kita ingin melupakan peristiwa menyakitkan yang pernah kita alami. Dimana peristiwa itu melukai hati kita. Tidak ada orang yang ingin mengingat pengalaman menyakitkan yang melukainya. Semakin kita berusaha untuk melupakan peristiwa itu, justru membuat kita semakin merasakan sakit yang mendalam. Betapapun kita berusaha keras untuk melupakan masa lalu dan melanjutkan kehidupan kita, luka itu tetap tinggal yang semakin lama semakin bertambah besar. Menjadi beban emosi yang pada waktunya akan meledak ketika trigger-nya datang. Luka-luka dari peristiwa masa lalu ini akan mempengaruhi kehidupan kita saat hidup bersosialisasi dengan orang lain, saat berkeluarga, saat punya anak, saat tua nanti. Jangan mencoba untuk melupakan atau menghindar, tapi cari penyembuhan.
Sebagai catatan bahwa tulisan ini hanya untuk mengenali ciri-ciri umum yang dialami oleh seseorang yang mempunyai isu dengan luka pengasuhan. Memastikan apakah anda mempunyai masalah ini atau tidak sebaiknya merujuk kepada ahlinya seperti psikolog. Jangan mendiagnosa sendiri. Jika memang ada tanda-tanda seperti diatas sebaiknya pergi ke psikolog untuk memastikan. Nanti akan dilakukan serangkaian tes atau asesmen oleh psikolog.