Dwi murniati

18 September 2025

September 18, 2025

Trigger

by
Trigger

 


Dalam film The Glory, ada adegan saat Moon Dong-Un memperbaiki mobilnya di sebuah bengkel. Ada sekelompok pekerja bengkel yang sedang memanggang daging. Dong-un melihat daging yang sedang dipanggang dan berbunyi mendesis. Dong Un langsung lemas. Ingatannya kembali ke saat Yeon Jin menempelkan catokan rambut kebadannya. Kejadian ini mentrigger luka saat dia dibuli oleh Yeon-Jin dan teman-temannya. Dia merasa kesakitan sama seperti saat Yeon-Jin menempelkan hair straightener panas di kulitnya.

Trigger dalam psikologi adalah stimulus yang menyebabkan ingatan menyakitkan muncul kembali. Ingatan menyakitkan adalah sebuah peristiwa buruk yang pernah dialami atau dilihat seseorang. Seseorang mungkin lupa akan peristiwa buruk yang pernah dialami, tapi tidak akan lupa dengan rasa yang muncul saat itu. Rasa sakit, tidak berdaya, diperlakukan tidak adil, sendirian, putus asa, panik, cemas dan tidak aman. Rasa ini berasal dari rangsangan sensorik saat terjadi peristiwa menyakitkan ini. Otak akan menyimpan rangsangan sensorik seperti bau, suara, pemandangan yang dilihat disekitarnya ke dalam memori. Peristiwa dan rasa yang muncul saat itu akan masuk ke memori jangka panjang atau pikiran bawah sadar. Maka dari itu rasa bersifat menetap dan tahan lama. Memori ini akan dapat muncul kembali saat ada trigger dimana trigger ini membawa rangsangan sensorik yang sama saat kejadian buruk terjadi. Dalam film the glory rangsangan sensorik yang terrekam di memori Dong Un adalah suara hair straightener panas yang membakar kulitnya. Sehingga saat dia melihat dan mendengar suara desis daging dibakar mengingatkannya akan kejadian itu. Bulliying yang dialami Moon Dong-Un ini menjadi trauma seumur hidupnya.

Bentuk trigger itu bermacam-macam. Trigger ini bisa berupa bau, cuaca, lagu, suasana, wajah orang, suara, peristiwa, perkataan orang lain, benda tertentu, makanan, sendirian, film, lagu, musim, dan hal lainnya. Contohnya: pesan whatsup yang tidak dibalas-balas mentrigger luka pengabaian yang pernah dialami seseorang. Dia akan merasa diabaikan kembali, dia akan merasa tidak dibutuhkan orang lain, merasa tidak layak. Lagu sedih memicu luka seseorang yang pernah diselingkuhi atau ditinggalkan oleh orang yang dicintainya. Dia akan merasa sakit hati, kecewa dan sedih. Suara kembang api atau petasan akan memicu trauma korban perang dan veteran perang. Dia akan merasa cemas dan ketakutan.

Orang yang rentan terkena trigger seperti Penderita PTSD, seseorang dengan luka pengasuhan, korban buliying, penderita OCD, korban perang, korban pelecehan seksual, korban kekerasan, korban bencana alam, korban KDRT dan orang dengan gangguan mental. Seseorang yang pernah mengalami kekerasan baik fisik atau pun verbal akan mengalami luka batin dan trauma. Menurut Administrasi Layanan Penyalahgunaan Zat dan Kesehatan Mental (SAMHSA), trauma adalah peristiwa berbahaya atau mengancam jiwa yang seseorang alami. Ini memiliki efek buruk yang bertahan lama pada kesehatan mental, fisik, emosional, sosial, atau spiritual. Trauma ini bisa muncul kembali ketika ada peristiwa yang dapat menghubungkan dengan peristiwa buruk yang dialami.

Reaksi yang terjadi saat seseorang ter-trigger bisa berupa teriakan, menangis, dan marah (marah-marah, memukul barang-barang yang ada di sekitarnya), menyakiti orang lain, menyakiti diri sendiri (memukul kepala sendiri), pusing, mual, lemas, bahkan pingsan. Hal ini tergantung tingkat trauma yang mereka alami. Keadaan ini sangat menyiksa penderitanya. Apalagi jika trauma berat yang perlu bantuan pihak lain seperti psikolog, psikiater atau terapis. Jika tidak segera diobati akan membuat orang tersebut depresi. Trigger ini tidak dapat diprediksi kapan datangnya dan dalam bentuk apa. Sama halnya saat Moon Dong Un tidak sengaja melihat daging yang sedang dipanggang di sebuah bengkel saat akan memperbaiki mobilnya yang rusak.  Dia langsung merasa lemas, terjatuh dan akhirnya dia cepat-cepat pergi dari bengkel itu.

Trigger bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. bisa saat sedang sendiri atau saat sedang berkumpul bersama teman-teman. Bisa di dalam kamar, di mall, di jalan, di bengkel.  Penderitanya harus berjuang keras untuk melewati fase ini. Mengikuti emosi atau mengontrolnya. Lalu apa saja hal yg dapat dilakukan saat dapat trigger.

1. Hindari trigger

Reaksi Moon Dong Un pun segera pergi dari sumber trigger. Segeralah menyingkir dari hal yang memicu traumamu, cari tempat yang tenang, sebisa mungkin hubungi anggota keluarga atau teman yang bisa menemani.

            2. Menangis

Menangis akan mengurangi beban jiwa kita. Perasan negatif pun akan sedikit berkurang bersama dengan air mata yang keluar. Menurut teori Dr. William Frey di tahun 1980-an, tangisan akan menghilangkan toksin dan hormon stress. Maka kenapa setelah menangis perasaan menjadi lebih lega. Hanya saja menangis kadang tidak bisa dilakukan di tempat umum. Biasanya dilakukan di tempat tertentu seperti di dalam kamar, di kamar mandi, dan tempat lain yang tidak banyak orang.

            3. Atur napas

Mengatur napas dapat menenangkan pikiran. Tarik napas dari hidung dan hembuskan lewat mulut secara perlahan-lahan sambil tutup mata. Lakukan sampai merasa tenang. Jika Anda sudah ke psikolog, anda akan diajarkan teknik pernapasan untuk menenangkan batin. Seperti teknik tapping dan butterfly hug therapy.

            4. Mengakui

Setelah tenang, akui perasaan yang muncul saat peristiwa buruk muncul kembali. Entah saat tertrigger atau kapan pun muncul. Mengakui jika memungkinkan untuk ditulis baik di buku atau di handphone. Jika tidak mungkin akui dengan berkata sendiri di dalam hati. Misalnya “setiap kali aku mengingat si “mawar” yang menyakitiku, aku merasa marah. Aku ingin memukulnya seandainya dia ada di depanku”. Teruskan sesuai apa yang muncul dari hatimu.  

            5.  Menerima

Peristiwa buruk yang menimpa kita memang tidak mudah untuk diterima. Ada penolakan dari dalam diri kita. Pertanyaan-pertanyaan pun muncul kenapa harus menimpa kita, kenapa tidak menimpa orang lain saja. hanya saja semakin kita tidak menerima kondisi ini, semakin kita merasa tidak nyaman. Perasaan negatif seperti marah, sedih, kesal, kecewa akan terus menghantui hidup kita. Hidup menjadi tidak tenang dan sulit untuk merasa bahagia. Hal ini dapat mempengaruhi kehidupan saat ini dan masa depan. Cobalah untuk menerima. Penerimaan memang butuh waktu. Mungkin awalnya berat, tapi tidak ada salahnya mencoba pelan-pelan hingga akhirnya bisa ikhlas menerima apa yang sudah terjadi. Penerimaan akan membuat hati lebih tenang. Dengan menerima kita bisa menjalani hidup dengan lebih baik.

Mereka yang punya trauma masa lalu dan luka masa kecil seperti pengabaian, penghinaan, kekerasan, penelantaran, pemerkosaan, pelecehan seksual, bencana alam akan mengalami trauma yang mempengaruhi kesehatan fisik dan mental dimasa yang akan datang serta gangguan perilaku. Baik luka kecil ataupun besar pasti ada efeknya. Tergantung seberapa dalam trauma yang didapatnya. Bahkan peristiwa yang sama pun bisa menimbulkan trauma yang berbeda pada tiap orang. luka itu akan menetap selamanya pada dirinya. Mereka harus hidup dengan luka-luka itu. Mereka perlu tahu bagaimana harus menyikapinya dan hidup berdampingan dengan luka trauma itu. Setidaknya mereka bisa mengelola emosi yang keluar saat trauma itu muncul karena adanya trigger. Kemampuan diri sendiri untuk menghadapi trauma tersebut dapat memengaruhi respons terhadap kejadian traumatis. Penyembuhan trauma (trauma healing) perlu dukungan sosial (support system), tidak hanya melibatkan si korban saja tapi juga melibatkan orang-orang yang ada disekitarnya seperti keluarga, sahabat, bahkan tetangga.

Semua orang pernah merasakan kepahitan hidup baik ringan atau pun berat. Mereka yang punya semangat untuk bangkit yang akan menang. Tuhan memberikan pengalaman pahit itu kepadamu, Tuhan juga memberikan kekuatan kepadamu untuk menerima dan mengatasinya. Dibalik peristiwa yang kamu alami pasti ada makna dan tujuan yang kita belum tahu.



12 September 2025

Mengenali Tanda Inner Child Wound


         Inner child wound adalah sebuah metafora dimana ada sosok anak kecil dalam diri orang dewasa yang masih terluka akibat pola pengasuhan yang tidak tepat saat masih kecil. Pola pengasuhan yang tidak tepat seperti  penelantaran, ketidakadilan, penghinaan. Kejadiannya juga tidak hanya sekali tapi berulang-kali.  Saat itu anak hanya bisa diam, ketakutan, sedih, marah tapi tidak bisa melakukan apa-apa karena jika dia menunjukkan emosinya maka akan semakin disalahkan. Anak hanya bisa menyimpan emosinya didalam dirinya. Sedangkan emosi itu harus dialirkan dengan cari yang baik. Sehingga emosi ini terbawa hingga dewasa. Mempengaruhi kehidupannya dalam berinteraksi dengan suami, istri, anak, masyarakat, teman, dan koleganya. Tentang Inner Child bisa dibaca disini.


         Bagaimana mengenali adanya sosok anak kecil yang terluka yang butuh perhatian dan cinta dalam diri kita. Hal ini pastinya berhubungan langsung dengan diri kita sendiri. kesadaran adalah kuncinya. Berikut beberap hal mudah untuk mendeteksi adanya luka pengasuhan di masa lalu pada diri kita yaitu dengan menyadari kondisi emosi yang sering muncul dalam keseharian hidup kita : 

1. Mudah marah atau tersinggung bahkan karena hal kecil. 

2. Menangis atau sedih secara tiba-tiba.

3. Merasa tidak bersemangat melakukan apa pun. 

4. Terlalu ambisius dalam mencapai keberhasilan.

5. Menarik diri dari lingkungan dan orang-orang.

6. Merasa insecure (tidak aman) dan cemas berlebihan.

7. Tidak percaya diri.

8. Tidak menyukai kejutan.

9. Kurang fokus.

10. Tidak perduli (cuek)

11. Pelarian ke hal-hal negatif.

12. Sering merasa tidak diterima oleh orang lain.

13. Takut akan penolakan, kritikan, dan penilian buruk orang lain terhadap dirinya.

14. Merasa tidak punya tujuan hidup.

15. Merasa sulit tidur, sering bermimpi tentang masa lalu yang menyebabkan kita merasa lelah dan letih di pagi hari.

16. Merasa lelah padahal tidak melakukan pekerjaan yang berat.

17. kita merasa posesif atau protektif terhadap orang yang kita cintai. 

18. Terlalu bergantung pada seseorang atau terlalu mandiri hingga merasa tidak membutuhkan orang lain.

19. Sering mengalami sakit kepala seperti migraine, sakit mag, sesak napas dan penyakit psikosomatis lainnya. 

20. Yang paling parah adalah merasas stress, depresi atau ingin menyakiti diri sendiri dan orang lain.

      

     Daftar ini mungkin bisa lebih banyak. Tanyakan ke diri sendiri dari sekian daftar ini mana yang kamu rasakan. Jangan dipungkiri jika memang kamu rasakan. Penolakan akan semakin mempersulit proses penyembuhan. Pada satu titik tertenu, rasa itu semakin intens dan bisa keluar dengan cara negatif.

           Bagaiman kita menyadarinya. Dalam keadaan hening, sepi, pejamkan mata. rasakan apa yang sedang kamu rasakan. Apakah ada sisi di dalam dirimu yang sedang tidak baik-baik saja. apakah ada emosi-emosi yang kamu rasakan sedih, marah, kesal, takut. Apakah kamu teringat suatu peristiwa yang membuatmu merasakan emosi itu. Jika peristiwa buruk itu muncul, berusahalah untuk tidak menghindar, betapa pun menyakitkan peristiwa itu. Apakah ada seseorang yang muncul yang pernah menyakitimu. Lihatlah. Rasakan. Jika ingin menangis, menangislah. Sampai di titik kamu tidak ingin menangis lagi. Pelan-pelan buka mata.


         Terkadang, kita ingin melupakan peristiwa menyakitkan yang pernah kita alami.  Dimana peristiwa itu melukai hati kita. Tidak ada orang yang ingin mengingat pengalaman menyakitkan yang melukainya. Semakin kita berusaha untuk melupakan peristiwa itu, justru membuat kita semakin merasakan sakit yang mendalam. Betapapun kita berusaha keras untuk melupakan masa lalu dan melanjutkan kehidupan kita, luka itu tetap tinggal yang semakin lama semakin bertambah besar. Menjadi beban emosi yang pada waktunya akan meledak ketika trigger-nya datang. Luka-luka dari peristiwa masa lalu ini akan mempengaruhi kehidupan kita saat hidup bersosialisasi dengan orang lain, saat berkeluarga, saat punya anak, saat tua nanti. Jangan mencoba untuk melupakan atau menghindar, tapi cari penyembuhan.


     Sebagai catatan bahwa tulisan ini hanya untuk mengenali ciri-ciri umum yang dialami oleh seseorang yang mempunyai isu dengan luka pengasuhan. Memastikan apakah anda mempunyai masalah ini atau tidak sebaiknya merujuk kepada ahlinya seperti psikolog. Jangan mendiagnosa sendiri. Jika memang ada tanda-tanda seperti diatas sebaiknya pergi ke psikolog untuk memastikan. Nanti akan dilakukan serangkaian tes atau asesmen oleh psikolog.

 

 

28 Juni 2025

Personal Branding `

    


    Setiap orang perlu personal branding. Guru, dokter, pekerja kantor, dan ibu rumah tangga pun perlu personal branding. Kenapa kita harus punya personal branding, dan personal branding sendiri itu apa.

    Personal branding adalah persepsi orang lain kepada kita.  Kita dikenal orang karena apa atau sebagai apa. Apakah karena pintar masak, pintar menulis, jago menari dan sebagainaya. Personal branding bisa dibuat. Kita ingin dikenal orang sebagai apa, atau pandai dibidang apa sehingga jika orang tersebut memerlukan jasa kita. Dia akan menghubungi kita. Proses membangun personal branding hingga dikenal orang membutuhkan waktu dan kerja keras. Saat ini untuk membangun personal branding cukup mudah karena melalui platform digital yang bisa terhubung dengan banyak orang meski tidak saling kenal.

    Personal Branding bisa juga merupakan proses membangun persona publik untuk target audiens tertentu, mengemas sedemikian rupa untuk mengkomunikasikan nilai-nilai, keyakinan dan tujuan.

 

    Macam Personal Branding.

1. Natural : rambut kribo (andy F. Noya), kulit eksotis, bentuk bibir yang unik

2. Personal branding yang diciptakan:

3. Untuk semua orang

 

    Setiap orang harus punya personal branding termasuk ibu rumah tangga, tukang sayur, tukang galon, pegawai bank.  Contoh personal branding tukang galon. Dia punya ciri khas tersendiri saat mengantar galon misalnya:  selamat pagi (sambil senyum), apakah sayaantar sampi depan atau mau dimasukkan ke dalam rumah?, ini tisue basahanya? Sudah cukup bu? Ada lagi yang bisa dibantu?. hal ini akan menimbulkan kesan positif bagi ibu-ibu sehingga ibu-ibu maunya beli di warung tukang galon tersebut, juga ibu-ibu ga sungkan memberikan tips.

 

    Lakukan Research tentang diri. Buat mini survey, lalu sebar ke orang yang kita kenal sepeeeeerti teman, keluarga, dan kolega kerja. Gunakan G form.

Pertanyaan yang bisa ditulis :

1. Ketika kamu mengingata sya apa yang terlintas di benakmu?

2. Apakah ketika mengingatku, persepsimu berubah-ubah tetannag saya?

 

    Menyebarkan survey berbayar. Survey dengan budget ads di fb/1g. Targetnya audience yang tidak dikenal dikenal. Setelah itu lakukan analisis tentang apa yang perlu ditingkatkan dalam diir kita.

 

Komponen pembentuk personal branding

 


Komponen utama

1. Value diri : Skill, Growth mindset, Education, Self development

    Dalam membangun value nikmati Prosesnya. Sepeti sedang membangun rumah. Dari mulia menyediakan bahan, membangun pondasi, membangun tembok hingga rumahnya jadi. Yang memebutuhkan waktu cukup lama. Jangan terburu-buru ingin jadi tapi pondasi tidak kuat. Nanti roboh rumahnya. Begitu pun membangun value diri. Perlu proses.

 

2. Skill dan Prestasi

    Kita boleh mempunyai banyak gelar, banyak keahlian tapi pilih satu keahlian yang ingin ditonjolkan, dan merasa “ini aku banget”. skill dan prestasi itu penting tapi dari sekian skill harus ada satu skill yang mempunyai pencapain tinggi.  Upayakan ikut lomba, berkontribusi membagi keahlian yang dipunyai. Sebagai portofolio. Tunjukkan di sosial media, barangkali ada yang akan bekerjasama, karena bisa menjadi jalannya rezeki.

 

3. Attitude

    Adab sebelum ilmu. Betapapun pintarnya seseorang tetapi jika attitudenya kurang baik, tidak akan dihormati orang lain. Banyak aturan-atauran tidak tertulis tentang bagaimana bersikap kepada orang lain yang harus kita taati. Sebagia manusia yang baik harus mempunyai sikap empatai, menghormati orang lain, dan memperlakukan semua orang sama.

 

Komponen pendukung

 

1. Keunikan

2. Identitas

3. Orisinalitas

4. Penmapilan

 

Cara meningkatkan kemampuan diri

    Setiap orang harus memperdalam keilmuan untuk menambah kualifikasi. Jika kita menjadi pembicara, ambil kuliah lagi tentang public speaking atau ikut sertifikasi BNSPT. Sehingga audience semakin percaya dengan keahlian kita.

 

Pentingnya membangun personal branding

 

1. Menonjolkan kelebihan dan kebaikan diri

2. Mempertajam kemampuan

3. Mudah diingat

4. Memperkuat Komitmen untuk selalu empower diri

 

Personal branding di era digital

1. Konsisten nama website, instagram, facebook, linkedin.

    Memudahkan orang menginta kita, nama kita akan sering disebut, nama yang konsisiten akan memudahkan orang mencari kita di platform apapun. Apalagi sekarang orang bisanya mencari tahu tentang orang lian melalui media sosial seperti instagram, facebook, linkedin.

2. Foto profil foto diri sendiri, wajah yang jelas agar mudah diingat orang.

    Jangan memajang foto alam, keluarga atau benda. Karena orang tidak akan emngingat itu. Wajah jauh lebih mudah dikenali.

3. Jaring follower organik!.

  Jangan beli follower, karen akalau beli mereka tidak bisa berinteraksi seperi folower asli yaitu manusia.

4. Tonjolkan ciri khas.

    Ciri khas ini didapat dari lahir. Bisa saja dibuat sendiir tapi tidak senatural jika ciri khas dari lahir.

5. Tawarkar skill dengan mencantumkan porlofolio online.

6. Posting keahlian diri

 

Apa manfaat personal branding.

    Jika seseorang mempunyai suatu keahlian dan ingin “menjual” keahliannya untuk mendapatkan manfaat baik materi maupun non material. Maka perlu mengenalkan dirinya kepada khalayak ramai, agar mereka tahu keahlian kita. Setelah banyak orang mengenala kita, apa manfaatnya:

1. Orang yang membutuhkan jas kita, akan mudah mencari kita.

2. Mendapat benefit berupa uang.

3. Berjejaring.

4. Meningkatkan karir.

    Personal branding snagat penting buat semua orang karena bisa menjadi jalan datangnya rezeki. ilmu personal branding ini saya dapatkan dari narasumber teh Ani Berta bekerjasama dengan Mom Academy Community pimpinna mom Widya. terima kasih. Semoga sukses dan menebar manfaat. 

27 Juni 2025

Mengenal Diri, Meningkatkan Value Diri

        


    Diera digital ini, banyak orang mengunggah berbagai macam video dari anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak hingga kakek nenek, tapi banyak dari mereka yang tidak tahu untuk apa mereka melakukannya. Apakah hanya sekedar eksisitensi diri, pamer, atau narsis.  Tidak paham tujuannya apa.


     Disisi lain ada sebagian ibu yang mempunyai pengalaman dan ilmu di suatu bidang dan ingin mengupload video untuk tujuan mengedukasi tapi mempunyai kendala dalam  menulis caption,  membuat video yang bagus, dan kurang percaya diri. Hal ini terjadi karena adanya gap year. Gap year ini terjadi karena setelah menikah lalu hamil dan melahirkan hingga mengurus anak sampai mengharuskan ibu untuk hiatus dari pekerjaan atau dari aktivitas sebelumnya. Selama mengurus anak, suami dan keluarga, seoarang ibu tidak punya banyak waktu untuk mengupgrade dirinya. Mau ikut kursus tidak ada yang mengurus anaknya, atau tiba-tiba anak sakit, mungkin juga kurang dukungan dari suami. Hal ini menyebabkan otak ibu kurang terasah, dan mau belajar lagi sudah lelah fisik dan psikis. Padahal ibu juga manusia yang mempunyai beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi, salah satunya kebutuhan untuk aktualisasi diri.


    Saya berkesempatan mengikuti webinar teh Ani Berta tentang mengenal diri untuk memaksimalkan potensi diri. Piramida terbalik ini menggambarkan peran seorang ibu  yang sangat besar dalam keluarga. Keluarga adalah prioritas utama. Ibu adalah pusat semesta keluarga. Jika ibu sakit atau pergi sehari saja, maka keluarga akan berantakan. Padahal Ibu juga manusia biasa yang membutuhkan waktu sendiri, membuatuhkan waktu bersoisalisasi, aktualisasai diri dan mengembangkan diri.  

    Sebagai istri juga menjadi partner bagi suaminya. Dibutuhkan komunikasi yang baik antara suami dan istri. Mendukung karir suami, setelah urusan itu dapat terkontrol, berikutnya adalah ibu fokus dengan dirinya sendiri. Ibu harus bisa memanusiakan dirinya sendiri. Tahu kapan sebagai istri, ibu, dan diri sendiri.


    Banyak Ibu yang mempunyai potensi dan kemampuan yang bisa dioptimalisasikan dalam kondisi apapun. Kuncinya adalah manajeman waktu yang menyesuaikan tugasnya sebagai ibu. Misal menulis, jurnaling, melihat youtube. Waktu pagi hingga siang masih mengurus anak, maka bisa dilakukan malam hari atau ketika siang hari anak sedang tidur. Tidak usah terlalu banyak. Secukupnya saja.

 Cara mengenal diri sendiri.


                                                                        SWOT


1. Strenght

 Tuliskan 5 kelebihan dirimu

Dengan mengetahui kelebihan diri sendiri. Kita tahu apa yang bisa kita “jual” dari kelebihan diri ini sehingga  dapat memberikan kebermanfaatan bagi orang lain. Jika ibu tidak bisa menyebutkan kelebihan diri sendiri atau malah merasa lebih banyak kekuarangannya artinya ibu menyabotase diri. Tidak yakin bahwa kita mempunya banyak kelebihan, terttup oleh rasa tidak percaya diir, tidak berharga, dan tidak punya banyak kemampuan.


2. Weaknesses

 Tuliskan 5 kekurangan dirimu

Setiap orang juga pasti punya kekurangan. Tapi jangan jadikan kekurangan diri sebagai alasan untuk tidak mempunyai value. Jika kekurangan ini bisa diperbaiki, maka perbaiki, jika sulit maka cari kelebihan diri yang dapat menuutupi kelemahan diri kita. kita fokus pada kelebihan diri maka kekurangan kita tidak akan berpengarush secara signifikan terhadap kemajuan diri. Ada kekurangan yang bisa diperbaiki ada juga yang tidak bisa diperbaiki. Misalanya kurang percaya diri maka kita bisa mengikuti kelas public speaking atau kelas kepribadian. Kekurangan yang bisa diperbaiki. Adapun kekurangan yang tidak bisa diperbaiki menyangkut fisik, maka jangan berfikus disitu. Fokus pada kelebihan yang ingin dikembangkan lagi agar dapat berkontribusi dengan kelebihan kita.


3. Opportunities

Banyak sekali kesempatan yang datang kepada kita. Bahkan kita pun bisa menciptaka opportunities kita sendiri. kita harus bisa memanfaatkan sebaiik-baiknya peluang-peluang yang ada menyesuaikan dengan kemampuan, waktu dan minat diri sendiri.


4. Threat

Tuliskan 5 hambatan yang ibu hadapi. hambatan dari pesaing, hambatan ilmu digital, hambatan dengan alat-alat yang dibutuhkan. Uraikan Hambatan ini satu-satu lalu cari solusinya yang sekiranya kita mampu mewujudkannya. Misalnya hambatan ingin membuat konten tapi tidak punya peralatan konten, maka coba saja dulu dengan handphone yang ada.

 

 Pondasi utama adalah value


    Value adalah nilai. Value diri merupakan seberapa berharga diri kita dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia pekerjaan. Value merupakan hal penting dalam diri manusia, sehingga manusia perlu tahu bagaimana cara untuk meningkatnya agar kualitas diri menjadi lebih baik.

 

Cara meningkatkan value


1. Tingkatkan skill

Skill adalah sebuah keilmuan yang dapat dipelajari, seperti skill bahasa, skill menulis, skill memasaka, membuar art. Mana skill yang ibu minati dan kuasai. Cara meningkatkannya dengan mengikuti kursus, berlatih, dan membagikan skillnya agar lebih terasaha lagi.


2. Growth Mindset

Orang yang mempunyai Pola pikir bertumbuhmempunyai pemikiran yang terbuka. Mereka berpikir bahwa kemampuan dan kecerdasan bisa ditingkatkan melalui usaha, kedisiplinan dan belajar berkelanjutan dan seumur hidup. Contoh pola pikir bertumbuh : jika mengalami kegagalan, itu bukanlah akhir tapi belajar dan memulia hal baru.


3. Education

Hasil dari kuliah jangan selesai begitu saja. Bagian mana yang kamu minati. Pelajari kembali dan praktekan, lalu berbagi sehingga apa yang sudah dipelajari tidak menguap begitu saja. Tapi bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.


4. Self development

Setiap orang pasti punya potensi dan kemampuan. Potensi dan kemampuan ini perlu digali, dan ditingkatkan melalui pengembangan diri. Setiap orang pasti ingin meningkatkan kemampuan dirnya agar meningkatkan kualitas hidupnya. Cara mengembangkan diri dengan selalu belajar dari kejadian, dari setiap orang, dari buku, dari tontonan, dari mengikuti workshop dan seminar. Hasilnya akan terlihat misalnya menjadi lebih percaya diri, mempunyai keahlian tertentu. 


Proses mencapai value diri

1. Mengenal diri

2. Eksplorasi kemampuan

3. Kontribusi


    Agar keamampuan diri meningkat perlu mengenal diri sendiri terlebih dahulu, apa bakat dan minatnya, apa tujuan yang ingin dicapai, tahu kekurangan dan kelebihan diri yang perlu dikembangkan, tahu bagaimana cara mengembangkan diri sehingga kualitas diri meningkat dan kebutuhan aktualisasi diri terpenuhi. Sehingga hidup terasa “fulfilling” dan bahagia. 

@templatesyard